Langsung ke konten utama

Pisah Sambut Pejabat Lama dan Baru, Begini Sambutan Kapolsek Kalideres

Suarakaumbetawi.com JAKARTA - Polsek Kalideres Polres Metro Jakarta Barat menggelar acara pisah sambut untuk pejabat Kapolsek yang lama dengan yang baru, di Function Hall, Mall Puri Daan Mogot Lt. 2 Jl. Tampak Siring Raya Kalideres Jakarta Barat. " Sabtu (26/8/2023)

Adapun Pejabat Kapolsek Kalideres yang baru dijabat oleh Kompol Abdul Jana SH, MH, dan Kapolsek Kalideres lama, AKP Syafri Wasdar yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolsek kalideres 

Sedangkan Kapolsek lama AKP Syafri Wasdar diangkat dalam jabatan baru sebagai Kasubbagwatpers Bag SDM Polres Metro Jakarta Barat.
Dalam sambutannya kapolsek Kalideres yang lama AKP Syafri Wasdar beserta istri menyampaikan, Tidak terasa sudah 1 Tahun 6 Bulan menjabat Kapolsek Kalideres, dalam kurun waktu tersebut banyak hal telah tercipta, kerja sama, suka duka, dan kebersamaan antara Polsek dengan masyarakat, kapolsek dengan anggota, dengan tujuan yang sama yakni memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

Lanjut beliau, Tidak lupa ucapan terima kasih atas kerjasamanya selama menjabat kapolsek, sebagai manusia biasa tentunya tidak luput dari kesalahan baik disengaja maupun tidak baik secara kedinasan maupun pribadi untuk itu kami beserta keluarga yang hadir di malam ini mohon di bukakan pintu maaf pada segenap instansi terkait dan segenap jajaran dan masyarakat Kalideres selama bertugas." Tuturnya.

“Saya juga berharap supaya pejabat Kapolsek yang baru untuk berkoordinasi lebih intens dengan tokoh masyarakat maupun para pemangku kepentingan yang ada di wilayah Kalideres,” Tutupnya.
Kemudian sambutan Kapolsek  yang baru Kompol Abdul Jana SH, MH, memperkenalkan diri, menyampaikan sebelumnya menjabat di Polres Tangerang kota dan sekarang sebagai Kapolsek Kalideres. Sebagai orang baru akan melanjutkan program kerja Kapolsek yang lama. Akan menjaga hubungan baik dengan masyarakat, menciptakan kamtibmas wilayah Kalideres aman dan kondusif dan tenteram." Ucapnya

Mohon dukungannya kepada seluruh masyarakat Kalideres, seluruh jajaran anggota tetap semangat. Selalu jaga komunikasi dengan baik antara atasan dan bawahan serta masyarakat." Tutupnya.

Hadir dalam acara Kenal Pamit yang hadir sebanyak 200 tamu undangan terdiri dari unsur TNI, Polri, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Tiga Pilar Kecamatan Kalideres mendatangi Function Hall, Mall Puri Daan Mogot Lt. 2. Diantaranya. Camat Kalideres, Ukir Prabowo, Kamtibmas Polda Metro Jaya, Tatang Firdaus, Revi Zulkarnaen Kepala Terminal Kalideres, Danramil Kalideres, Kapten Infantri, Sriyanto

Acara kemudian dilanjutkan dengan ramah tamah dan penyerahan cinderamata kepada Pejabat lama. Acara ditutup dengan memberikan ucapan selamat kepada Kapolsek yang baru dan Kapolsek yang lama situasi aman tertib. (Red)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENYONGSONG 24 TAHUN FBR: DARI TUDUHAN NORAK DAN PENUH ANCAMAN, MENUJU PILAR BUDAYA BETAWI

SUARKAUMBETAWI | JAKARTA,- Salam rempug, dua puluh empat tahun sudah Forum Betawi Rempug (FBR) hadir di tengah masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Sebuah perjalanan panjang bagi sebuah organisasi massa yang lahir dari semangat kebudayaan, identitas, dan solidaritas msayarakat Betawi. Meski tak luput dari kritik, kontroversi, bahkan upaya pembubaran, FBR tetap bertahan—terus tumbuh dan meluas hingga ke luar wilayah Jakarta, menyatukan masyarakat Betawi lintas batas dalam barisan kerempugan. Di saat banyak ormas dituding meniru gaya militer atau menampilkan wajah represif, FBR memilih jalur berbeda: jalur budaya dan kedaerahan. Gaya khas lokal Betawi dengan keluguan, kelugasan dan kesederhanaannya, yang sempat dicibir “norak” pada awal kemunculannya, justru menjadi ciri khas yang membedakan FBR dari organisasi lain. Gaya ini pula yang menjadikannya dekat dengan rakyat, bukan dengan kekuasaan. Tidak bisa dipungkiri, perjalanan FBR memang tidak selalu mulus. Ada masa ketika cit...

Ketum FBR Serukan Geruduk Trans7 dan Tuntut Permohonan Maaf

SUARAKAUMBETAWI | JAKARTA – Media sosial kembali diramaikan dengan tagar #BoikotTrans7, yang mendadak viral pada Selasa pagi, 14 Oktober 2025. Tagar tersebut muncul menyusul tayangan program Xpose Uncensored milik Trans7 yang dianggap menyinggung kehidupan di salah satu pondok pesantren ternama, Lirboyo di Kediri, Jawa Timur. Potongan video dari acara itu dinilai provokatif dan menuai kecaman dari warganet, khususnya kalangan santri dan alumni pesantren. Tayangan tersebut dianggap bersifat stereotip, agitatif, dan berpotensi merusak citra ulama tradisional. Ketua Umum FBR sekaligus Wakil Ketua PWNU DKI Jakarta, KH Lutfi Hakim, menyesalkan tayangan tersebut.  "Tidak hanya membahayakan citra seorang ulama tradisional, tetapi juga melecehkan kehidupan pesantren di Indonesia. Nilai-nilai Aswaja yang menekankan tazim dan adab terhadap ulama harus dihormati," ujar Lutfi Hakim dalam keterangan resminya, Selasa 14 Oktober 2025. Menurutnya, media massa memiliki tanggung j...

Premanisme Jalanan Dibasmi, Premanisme Berdasi Dibiarkan?

SUARAKAUMBETAWI | Jakarta, – Upaya aparat keamanan dalam menertibkan premanisme jalanan di berbagai sudut Jakarta mendapat apresiasi publik. Ketertiban memang bagian dari hak dasar warga negara. Pasar yang bersih dari pungli, terminal yang aman dari ancaman geng lokal, dan ruang publik yang bebas dari intimidasi adalah hal mendasar dalam kehidupan kota yang beradab. Namun, ketika aparat dengan sigap menangkap pelaku pungli di pasar, menyisir kawasan rawan, dan menertibkan lapak-lapak liar, muncul satu pertanyaan tajam dari benak masyarakat: mengapa negara terlihat begitu tegas kepada preman kecil di jalanan, namun begitu pelan—bahkan gamang—dalam menghadapi premanisme berdasi yang merampok uang negara secara sistemik? Pertanyaan ini bukan tanpa dasar. Di tengah publikasi besar-besaran mengenai razia preman jalanan, masyarakat justru melihat bayang-bayang lain yang tak kalah menyeramkan: korupsi berjamaah di balik proyek-proyek negara, kartel tambang, permainan anggaran sos...