Langsung ke konten utama

Ketum FBR Tegaskan Etika dan Persatuan di Doa Bersama Jaga Jakarta

SUARAKAUMBETAWI | Jakarta – KH Lutfi Hakim, Ketua Umum Forum Betawi Rempug (FBR), hadir dalam kegiatan “Doa Bersama Jaga Jakarta” yang digelar Forum Pemuda Peduli Jakarta (FPPJ) di Tebet Echo Park, Jakarta Selatan, Kamis (4/9/2025). Acara ini bertujuan mengajak masyarakat menjaga ketertiban, keamanan, serta solidaritas sosial di tengah dinamika kota.

Dalam sambutannya, KH Lutfi menyampaikan rasa duka mendalam atas meninggalnya Afan, seorang pekerja yang meninggal saat menafkahi keluarga. Menurut KH Lutfi, Afan seharusnya menjadi teladan dalam pengabdian karena meninggal saat bekerja dan mengantar order. “Insiden yang tidak perlu terjadi, tapi luar biasanya, ribuan orang mendoakan. Tidak hanya warga kampung, tapi bahkan Presiden turut menyampaikan penghormatan,” ujarnya.

KH Lutfi menekankan pentingnya menjaga etika dalam menyampaikan aspirasi masyarakat. Ia menyoroti akar permasalahan yang sering memicu kerusuhan, yakni kemiskinan, sulitnya lapangan pekerjaan, dan banyaknya pemutusan hubungan kerja.

“Akumulasi kekecewaan masyarakat bisa memuncak menjadi perilaku yang sulit dikendalikan, apalagi jika elit politik tidak memiliki empati,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan agar masyarakat tetap mengedepankan sopan santun dalam tutur kata dan tindakan. “Kita memang tidak diwajibkan menjaga perasaan orang. Namun menjaga lisan dan perbuatan itu adalah etika. Jangan sampai kita mengabaikan tuntutan masyarakat, dan hanya fokus pesan damai belaka,” kata KH Lutfi.

KH Lutfi juga menyinggung program Jaga Kampung FBR yang telah lama berjalan dan tersebar se-Jabodetabek. Program ini berfokus pada penguatan keamanan lingkungan, solidaritas sosial, serta pendidikan moral dan etika bagi warga. Menurutnya, Jaga Kampung menjadi contoh nyata bagaimana masyarakat dapat bersinergi menjaga ketertiban tanpa menunggu aparat, sehingga tercipta lingkungan yang aman dan harmonis.

Ia menutup sambutannya dengan pesan moral bagi seluruh masyarakat Jakarta: menjaga persatuan, etika, dan moral dalam menyampaikan aspirasi adalah kunci membangun kota yang harmonis.

“Kita tidak pernah membenarkan pengrusakan. Penjarahan dan pengrusakan itu hanya hilir dari masalah kemiskinan, PHK, dan tingginya pajak. Mari kita selalu ingatkan pejabat jika salah, dengan cara yang santun, agar Allah ridho,” tutupnya.

Acara ini dihadiri berbagai elemen masyarakat dan tokoh Jakarta, yaitu Kepala Kesbangpol DKI Jakarta Mat Sani, Ketua FPPJ Endriansah, serta perwakilan komunitas lokal seperti Arwin (Kopi Manggarai) dan Budi (Poros Rawamangun). Acara juga dihadiri Komisaris PT Jaya Ancol sekaligus komedian, Cak Lontong dan Chiko Hakim, Staf Khusus Gubernur Bidang Komunikasi, Informasi, dan Sosial.

Semuanya menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan nilai-nilai kemanusiaan di Jakarta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENYONGSONG 24 TAHUN FBR: DARI TUDUHAN NORAK DAN PENUH ANCAMAN, MENUJU PILAR BUDAYA BETAWI

SUARKAUMBETAWI | JAKARTA,- Salam rempug, dua puluh empat tahun sudah Forum Betawi Rempug (FBR) hadir di tengah masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Sebuah perjalanan panjang bagi sebuah organisasi massa yang lahir dari semangat kebudayaan, identitas, dan solidaritas msayarakat Betawi. Meski tak luput dari kritik, kontroversi, bahkan upaya pembubaran, FBR tetap bertahan—terus tumbuh dan meluas hingga ke luar wilayah Jakarta, menyatukan masyarakat Betawi lintas batas dalam barisan kerempugan. Di saat banyak ormas dituding meniru gaya militer atau menampilkan wajah represif, FBR memilih jalur berbeda: jalur budaya dan kedaerahan. Gaya khas lokal Betawi dengan keluguan, kelugasan dan kesederhanaannya, yang sempat dicibir “norak” pada awal kemunculannya, justru menjadi ciri khas yang membedakan FBR dari organisasi lain. Gaya ini pula yang menjadikannya dekat dengan rakyat, bukan dengan kekuasaan. Tidak bisa dipungkiri, perjalanan FBR memang tidak selalu mulus. Ada masa ketika cit...

Premanisme Jalanan Dibasmi, Premanisme Berdasi Dibiarkan?

SUARAKAUMBETAWI | Jakarta, – Upaya aparat keamanan dalam menertibkan premanisme jalanan di berbagai sudut Jakarta mendapat apresiasi publik. Ketertiban memang bagian dari hak dasar warga negara. Pasar yang bersih dari pungli, terminal yang aman dari ancaman geng lokal, dan ruang publik yang bebas dari intimidasi adalah hal mendasar dalam kehidupan kota yang beradab. Namun, ketika aparat dengan sigap menangkap pelaku pungli di pasar, menyisir kawasan rawan, dan menertibkan lapak-lapak liar, muncul satu pertanyaan tajam dari benak masyarakat: mengapa negara terlihat begitu tegas kepada preman kecil di jalanan, namun begitu pelan—bahkan gamang—dalam menghadapi premanisme berdasi yang merampok uang negara secara sistemik? Pertanyaan ini bukan tanpa dasar. Di tengah publikasi besar-besaran mengenai razia preman jalanan, masyarakat justru melihat bayang-bayang lain yang tak kalah menyeramkan: korupsi berjamaah di balik proyek-proyek negara, kartel tambang, permainan anggaran sos...

Komisioner BAZNAS (BAZIS) DKI Difasilitasi Mobil Mewah Pakai Dana Umat

SUARAKAUMBETAWI | Jakarta, - Imam Besar Forum Betawi Rempug (FBR) Kyai Lutfi Hakim turut angkat bicara terkait komisioner BAZNAS (BAZIS) DKI Jakarta diguyur Innova Zenix. “Seharusnya, dana atau cuan pembelian 5 unit Innova Zenix itu dikembalikan ke umat. Karena itu bersumber dari dana umat Islam,” ujar Kyai Lutfi Hakim yang merupakan Imam Besar FBR ini, Kamis (17/7/2025). Dijelaskannya, tidak ada aturan ataupun hak bagi para Komisioner BAZNAS (BAZIS) DKI Jakarta untuk mempergunakan dana umat untuk mendapatkan fasiltas wah, apalagi kepentingan pribadi. “Mestinya dibelikan untuk yang bermanfaat bagi umat, misalnya membeli ambulance, membiayai fasilitas kesehatan atau pendidikan dan lain - lain, tidak untuk fasilitas komisioner,” tegasnya. Dikabarkan, lima komisioner BAZNAS (BAZIS) DKI Jakarta sedang dilanda isu tidak sedap, yakni dugaan skandal gratifikasi berupa lima unit Toyota Innova Zenix. Hal ini pun menjadi perbincangan hangat publik, tokoh, aktivis dan penggiat Ibu Ko...