Langsung ke konten utama

Mbah Semar : Indahnya Berbagi Mengambil Keberkahan Sedekah di Hari Jum`at



Suarakaumbetawi.com Banyuwangi - Selamet Solichin yang biasa akrab di sapa Mbah Semar selaku Pimpinan Redaksi Media Jejakindonesia.id dan Ketua Fast Respon Nusantara DPC Banyuwangi sekaligus Wakil Pimpinan Redaksi Media Radar Blambangan.com "Agus Samiaji"berbagi makanan disekitaran, jalan KH.Harun, Kelurahan Tukang Kayu, Kabupaten Banyuwangi, tepatnya di depan kediaman rumah pimpinan redaksi media jejakindonesia.id.

Jum`at Berkah merupakan program rutin PT.Cahaya Pers Group dalam rangka wujud kepedulian kepada sesama, Makanan diberikan langsung kepada masyarakat yang selesai melesaikan ibadah sholat Jum'at, petugas kebersihan dan tukang becak yang berada di sekitar pasar Kajen.

“Alhamdulillah kegiatan ini kami lakukan untuk membantu masyarakat sekitar dan mengambil keberkahan sedekah di hari jum`at, kita menyisihkan sedikit riski untuk berbagi kepada sesama,"ucap Mbah Semar

Mbah Semar menyampaikan program Jum’at berbagi dilakukan dihari terbaik dalam sepekan dan hari Jum`at merupakan hari istimewa yang Allah siapkan ampunan, doa dikabulkan dan pahala besar bagi hamba-hambaNya yang beriman.

“Setiap hari Jum`at, InsyaAllah kita akan rutin membagikan makanan kepada masyarakat yang kurang mampu. Mudah-mudahan pemberian ini dapat memberikan manfaat kepada mereka,” ujarnya.

Di lain sisi Agus Samiaji Ketua DPC FRN Banyuwangi berharap kegiatan berbagi ini dapat bermanfaat dan membantu sesama serta menjalin hubungan kekeluargaan yang semakin erat. “Tentunya dengan tetap dengan hati yang ikhlas, karena, ”berbagi tidak akan mengurangi riski kita, justru allah akan menambahkan riski kiat, "ujarnya

Berbagi merupakan salah satu langkah untuk membuka pintu rezeki. Bahkan seseorang yang kesulitan dalam ekonomi, mengeluarkan sebagian hartanya untuk sesama menjadi solusi. Allah Ta'ala berfirman dalam surat At-Thalaq ayat 7 yang artinya, “Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya.

Lanjut Agus Samiaji, Jum'at minggu depan kita akan berbagi di jalan-jalan kepada tukang parkir, tukang becak, pedang kopi, dll, semoga PT.Cahaya Pers Group semakin jaya dan sukses..(Red) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENYONGSONG 24 TAHUN FBR: DARI TUDUHAN NORAK DAN PENUH ANCAMAN, MENUJU PILAR BUDAYA BETAWI

SUARKAUMBETAWI | JAKARTA,- Salam rempug, dua puluh empat tahun sudah Forum Betawi Rempug (FBR) hadir di tengah masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Sebuah perjalanan panjang bagi sebuah organisasi massa yang lahir dari semangat kebudayaan, identitas, dan solidaritas msayarakat Betawi. Meski tak luput dari kritik, kontroversi, bahkan upaya pembubaran, FBR tetap bertahan—terus tumbuh dan meluas hingga ke luar wilayah Jakarta, menyatukan masyarakat Betawi lintas batas dalam barisan kerempugan. Di saat banyak ormas dituding meniru gaya militer atau menampilkan wajah represif, FBR memilih jalur berbeda: jalur budaya dan kedaerahan. Gaya khas lokal Betawi dengan keluguan, kelugasan dan kesederhanaannya, yang sempat dicibir “norak” pada awal kemunculannya, justru menjadi ciri khas yang membedakan FBR dari organisasi lain. Gaya ini pula yang menjadikannya dekat dengan rakyat, bukan dengan kekuasaan. Tidak bisa dipungkiri, perjalanan FBR memang tidak selalu mulus. Ada masa ketika cit...

Ketum FBR Serukan Geruduk Trans7 dan Tuntut Permohonan Maaf

SUARAKAUMBETAWI | JAKARTA – Media sosial kembali diramaikan dengan tagar #BoikotTrans7, yang mendadak viral pada Selasa pagi, 14 Oktober 2025. Tagar tersebut muncul menyusul tayangan program Xpose Uncensored milik Trans7 yang dianggap menyinggung kehidupan di salah satu pondok pesantren ternama, Lirboyo di Kediri, Jawa Timur. Potongan video dari acara itu dinilai provokatif dan menuai kecaman dari warganet, khususnya kalangan santri dan alumni pesantren. Tayangan tersebut dianggap bersifat stereotip, agitatif, dan berpotensi merusak citra ulama tradisional. Ketua Umum FBR sekaligus Wakil Ketua PWNU DKI Jakarta, KH Lutfi Hakim, menyesalkan tayangan tersebut.  "Tidak hanya membahayakan citra seorang ulama tradisional, tetapi juga melecehkan kehidupan pesantren di Indonesia. Nilai-nilai Aswaja yang menekankan tazim dan adab terhadap ulama harus dihormati," ujar Lutfi Hakim dalam keterangan resminya, Selasa 14 Oktober 2025. Menurutnya, media massa memiliki tanggung j...

Premanisme Jalanan Dibasmi, Premanisme Berdasi Dibiarkan?

SUARAKAUMBETAWI | Jakarta, – Upaya aparat keamanan dalam menertibkan premanisme jalanan di berbagai sudut Jakarta mendapat apresiasi publik. Ketertiban memang bagian dari hak dasar warga negara. Pasar yang bersih dari pungli, terminal yang aman dari ancaman geng lokal, dan ruang publik yang bebas dari intimidasi adalah hal mendasar dalam kehidupan kota yang beradab. Namun, ketika aparat dengan sigap menangkap pelaku pungli di pasar, menyisir kawasan rawan, dan menertibkan lapak-lapak liar, muncul satu pertanyaan tajam dari benak masyarakat: mengapa negara terlihat begitu tegas kepada preman kecil di jalanan, namun begitu pelan—bahkan gamang—dalam menghadapi premanisme berdasi yang merampok uang negara secara sistemik? Pertanyaan ini bukan tanpa dasar. Di tengah publikasi besar-besaran mengenai razia preman jalanan, masyarakat justru melihat bayang-bayang lain yang tak kalah menyeramkan: korupsi berjamaah di balik proyek-proyek negara, kartel tambang, permainan anggaran sos...