Langsung ke konten utama

MUI Jakarta Mengenalkan Tradisi Betawi Lewat Festival Seni dan Budaya

SUARAKAUMBETAWI | JAKARTA,- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta menggelar Festival Seni dan Budaya Islam (FSBI) pada hari Kamis (1/5) di Balai Yos Sudarso Kantor Walikotamadya Jakarta Utara, yang diikuti oleh perwakilan peserta dari masing-masing MUI di tingkat Kotamadya/Kabupaten dengan batas usia dari SD sampai dengan dewasa.

Beragam kategori yang dilombakan mulai dari mewarnai kaligrafi, seni tari Betawi, Adzan, Shalawat Dustur, Kreasi Masakan Betawi dan Stand Up Comedy.

Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Ketua MUI Jakarta, Kepala Bidang Seni dan Budaya Islam MUI Jakarta, Walikota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim, Asisten Kesra, Muhammad Andri, Kepala Bagian Kesra, Agung, Ketua Baznas Bazis DKI Jakarta, Ahmad Abu Bakar, Koordinatir Baznas Bazis Jakarta Utara, Wisnu, Ketua PCNU Jakarta Utara, Kyai Agus Muslim dan diikuti oleh sekitar 150 orang peserta berbagai kategori lomda yang ada.

Kyai Lutfi Hakim, Ketua Bidang Seni dan Budaya Islam MUI Jakarta mengatakan kegiatan ini dimaksudkan di samping untuk mengenalkan tradisi dan budaya Betawi, juga memberikan wadah bagi masyarakat guna berperan aktif melestarikan nilai-nilai kearifan lokal yang dimiliki dalam seni dan budaya Betawi yang penuh nuansa islami, memupuk rasa kebersamaan dan kekompakan serta sportivitas di kalangan masyarakat menyongsong 5 (lima) abad kota Jakarta.

“Seperti yang kita ketahui, menyaksikan festival budaya menjadi satu cara terbaik untuk mengenal dan mengetahui tradisi dari suatu daerah, sekaligus menjadi upaya melestarikan kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun oleh para leluhur,” katanya.

Wakil Ketua MUI Jakarta, Kyai Yusuf Aman, mengatakan kegiatan ini menunjukan MUI bukan melulu mengurusi persoalan agama, tapi juga peduli dengan masalah budaya, sebab tidak sedikit budaya yang memperkuat agama.

Lebih jauh Walikota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim dalam sambutannya menegaskan urgensi pelestarian dan pemajuan kebudayaan, terutama kebudayaan Betawi. Menjadi kota global, tidak lantas harus menghilangkan budaya kita sendiri.

“Kegiatan ini menginspirasi saya apalagi budaya Betawi sudah ditetapkan sebagai identitas budaya di kota Jakarta ini, maka saya akan menggelar acara yang sama untuk tingkat Kotamadya yang mengikutsertakan kecamatan seJakarta Utara,” pungkasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KH Lutfi Hakim Menyambut Baik Pembangunan Tugu Golok Cakung

SUARAKAUMBETAWI | Jakarta, - Golok Cakung berdasarkan SK Gubernur Nomor 91 Tahun 2022 telah ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya. Oleh karena itu, sebagai upaya untuk melestarikan dan mengenalkannya kepada masyarakat, Dinas Kebudayaan Propinsi DKI Jakarta pada Tahun Anggaran 2024 berencana membangun Tugu Golok Cakung yang berlokasi di Jalan Raya Hamengkubuwono IX (dahulu Jalan Raya Bekasi) RT 002/02 Kelurahan Cakung Barat Kecamatan Cakung Jakarta Timur. Lokasi tersebut merupakan hasil rapat pada hari Senin (19/8) di kantor Kecamatan Cakung yang dipimpin oleh Camat Cakung. Turut hadir dalam rapat itu, utusan dari Dinas Kebudayaan Propinsi DKI Jakarta, Sudin Kebudayaan Kotamadya Jakarta Timur, Ketua Umum Forum Betawi Rempug (FBR), Ketua Forkabi Jakarta Timur, Ketua Gardu FBR setempat dan beberapa tokoh Betawi kampung Cakung selaku pemilik, pecinta dan simpatisan golok Cakung. Menurut Kyai Lutfi Hakim, pemilihan lokasi tugu tersebut tidak bisa dilepaskan dari aspek sejarah,...

Imam Besar FBR: Terjemahan Al-Qur’an Bahasa Betawi Bentuk Pengakuan Eksistensi Bahasa Betawi

SUARAKAUMBETAWI | Jakarta,- Puslitbang Lektur Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Kementerian Agama RI berkolaborasi dengan Pusat Studi Betawi (PSB) UIN Jakarta untuk menerjemahkan Al-Qur’an ke dalam Bahasa Betawi. Kick offnya dilaksanakan pada bulan Ramadhan 1445 H yang lalu, dan dilanjutkan dengan Fullboard Meeting Pembahasan Hasil Terjemahan tersebut sejak Rabu-Jumat (10-12/7). Imam Besar Forum Betawi Rempug, KH Lutfi Hakim, sebagai salah satu peserta yang terlibat di dalamnya memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas upaya tersebut. Menurutnya, hal ini merupakan bentuk pengakuan terhadap eksistensi bahasa Betawi sebagai bahasa penutur keempat terbesar yang digunakan oleh masyarakat Indonesia. Lebih jauh, Kyai Lutfi Hakim, yang juga Ketua Bidang Seni dan Budaya MUI Jakarta ini mengatakan bahwa Penerjemahan ini sejalan dengan aspirasi masyarakat Betawi di dalam melestarikan bahasa Betawi. “Ini merupakan kerja ibadah, yang denganny...

Alasan Ormas Betawi Terbesar Dukung Mas Pram-Bang Doel

SUARAKAUMBETAWI | Jakarta, - Bismillahirrahmanirrohim, salam Rempug, momentum pesta demokrasi tingkat daerah atau Pilkada Daerah Khusus Jakarta (DKJ) tahun 2024 sudah tiba di depan mata. Tentunya partisipasi aktif dalam Pilkada akan menjadi langkah penting bagi masyarakat Betawi atau ormas Forum Betawi Rempug (FBR) untuk mempengaruhi kebijakan guna menuju pembangunan Betawi yang berkelanjutan.  Sebagai ormas terbesar, Forum Betawi Rempug (FBR) tetap berdiri tegak pada garis perjuangannya dalam membawa aspirasi dan hati nurani masyarakat Betawi dengan bersifat tidak netral di Pilkada DKJ 2024. Bukan tanpa alasan, hal ini dilakukan FBR mengingat adanya keinginan fundamental masyarakat Betawi yang menginginkan adanya putra Betawi dalam Pilkada DKJ 2024 sebagai representasi masyarakat Betawi, menghadirkan pemimpin yang  memiliki komitmen penuh dalam membangun dan membersamai masyarakat Betawi menghadapi masa depannya. Pilihan tersebut jatuh kepada Paslon P...