Langsung ke konten utama

Andilan Potong Kebo: Tradisi Betawi Menyambut Lebaran dengan Semangat Kerempugan

SUARAKAUMBETAWI | Jakarta, - Dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri, Pemprov DKI Jakarta dan Majelis Kaum Betawi akan menyelenggarakan salah satu rangkaian perayaan adat masyarakat Betawi saat menyambut Lebaran yang rencananya diadakan pada tanggal 26 April 2025. Dalam rangkaian Lebaran Betawi ini diawali dengan Andilan Potong Kebo.

Andilan Potong Kebo merupakan tradisi unik masyarakat Betawi dalam menyambut hari raya Idul fitri.  Tradisi ini dilakukan dengan cara patungan warga (bisa 10-30 orang atau satu kampung) untuk membeli kerbau, yang kemudian dipelihara selama bulan Ramadan dan disembelih pada H-1 atau H-2 menjelang Lebaran. Hasil sembelihan dibagikan kepada mereka yang ikut serta dan biasanya diolah menjadi semur, santapan khas Lebaran.

Menariknya, praktik Andilan ini mencerminkan nilai toleransi, kolaborasi, koperasi, dan semangat kerempugan yang telah dikenal masyarakat Betawi sejak dulu. Andilan dapat disebut sebagai cikal bakal koperasi karena ada konsep menabung bersama untuk mencapai tujuan, yaitu membeli kerbau. Selain itu, prosesi pemeliharaan hingga pembagian daging dilakukan secara kolektif, mencerminkan falsafah “berat sama dipikul, ringan sama dijinjing”.

Sebagai bagian dari pelestarian budaya Betawi, acara Andilan Potong Kebo akan dilaksanakan pada:

📅 Hari/Tanggal: Sabtu, 29 Maret 2025 / 29 Ramadhan 1446 H
📍 Tempat: Agro Edukasi Wisata Ragunan, Jakarta Selatan
🕗 Waktu: 08.00 - 10.00 WIB

Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Dr. H. Pramono Anung Wibowo (Bang Anung), diundang untuk hadir dan turut serta dalam prosesi tradisi ini. Ketua Dewan Adat Betawi, Dr. H. Ing. Fauzi Bowo, menegaskan pentingnya acara ini dalam menjaga warisan budaya Betawi. "Andilan Potong Kebo bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga simbol gotong royong dan kebersamaan yang harus terus kita lestarikan," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana, H. Beky Mardani, mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam acara ini dan bersama-sama menjaga nilai-nilai luhur dan kearifan lokal  budaya Betawi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENYONGSONG 24 TAHUN FBR: DARI TUDUHAN NORAK DAN PENUH ANCAMAN, MENUJU PILAR BUDAYA BETAWI

SUARKAUMBETAWI | JAKARTA,- Salam rempug, dua puluh empat tahun sudah Forum Betawi Rempug (FBR) hadir di tengah masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Sebuah perjalanan panjang bagi sebuah organisasi massa yang lahir dari semangat kebudayaan, identitas, dan solidaritas msayarakat Betawi. Meski tak luput dari kritik, kontroversi, bahkan upaya pembubaran, FBR tetap bertahan—terus tumbuh dan meluas hingga ke luar wilayah Jakarta, menyatukan masyarakat Betawi lintas batas dalam barisan kerempugan. Di saat banyak ormas dituding meniru gaya militer atau menampilkan wajah represif, FBR memilih jalur berbeda: jalur budaya dan kedaerahan. Gaya khas lokal Betawi dengan keluguan, kelugasan dan kesederhanaannya, yang sempat dicibir “norak” pada awal kemunculannya, justru menjadi ciri khas yang membedakan FBR dari organisasi lain. Gaya ini pula yang menjadikannya dekat dengan rakyat, bukan dengan kekuasaan. Tidak bisa dipungkiri, perjalanan FBR memang tidak selalu mulus. Ada masa ketika cit...

Premanisme Jalanan Dibasmi, Premanisme Berdasi Dibiarkan?

SUARAKAUMBETAWI | Jakarta, – Upaya aparat keamanan dalam menertibkan premanisme jalanan di berbagai sudut Jakarta mendapat apresiasi publik. Ketertiban memang bagian dari hak dasar warga negara. Pasar yang bersih dari pungli, terminal yang aman dari ancaman geng lokal, dan ruang publik yang bebas dari intimidasi adalah hal mendasar dalam kehidupan kota yang beradab. Namun, ketika aparat dengan sigap menangkap pelaku pungli di pasar, menyisir kawasan rawan, dan menertibkan lapak-lapak liar, muncul satu pertanyaan tajam dari benak masyarakat: mengapa negara terlihat begitu tegas kepada preman kecil di jalanan, namun begitu pelan—bahkan gamang—dalam menghadapi premanisme berdasi yang merampok uang negara secara sistemik? Pertanyaan ini bukan tanpa dasar. Di tengah publikasi besar-besaran mengenai razia preman jalanan, masyarakat justru melihat bayang-bayang lain yang tak kalah menyeramkan: korupsi berjamaah di balik proyek-proyek negara, kartel tambang, permainan anggaran sos...

Komisioner BAZNAS (BAZIS) DKI Difasilitasi Mobil Mewah Pakai Dana Umat

SUARAKAUMBETAWI | Jakarta, - Imam Besar Forum Betawi Rempug (FBR) Kyai Lutfi Hakim turut angkat bicara terkait komisioner BAZNAS (BAZIS) DKI Jakarta diguyur Innova Zenix. “Seharusnya, dana atau cuan pembelian 5 unit Innova Zenix itu dikembalikan ke umat. Karena itu bersumber dari dana umat Islam,” ujar Kyai Lutfi Hakim yang merupakan Imam Besar FBR ini, Kamis (17/7/2025). Dijelaskannya, tidak ada aturan ataupun hak bagi para Komisioner BAZNAS (BAZIS) DKI Jakarta untuk mempergunakan dana umat untuk mendapatkan fasiltas wah, apalagi kepentingan pribadi. “Mestinya dibelikan untuk yang bermanfaat bagi umat, misalnya membeli ambulance, membiayai fasilitas kesehatan atau pendidikan dan lain - lain, tidak untuk fasilitas komisioner,” tegasnya. Dikabarkan, lima komisioner BAZNAS (BAZIS) DKI Jakarta sedang dilanda isu tidak sedap, yakni dugaan skandal gratifikasi berupa lima unit Toyota Innova Zenix. Hal ini pun menjadi perbincangan hangat publik, tokoh, aktivis dan penggiat Ibu Ko...