Langsung ke konten utama

15 Tokoh Betawi Hasil Jajak Pendapat untuk Pilkada 2024

SUARAKAUMBETAWI | Jakarta - Jajak pendapat calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024 memunculkan 15 nama tokoh Betawi pilihan responden. Jajak pendapat yang dilakukan oleh laman Pollingkita.com di bawah koordinasi Zulfikar atau akrab disapa Mat Peci itu resmi ditutup pada Rabu (14/11) sore pukul 17.00 WIB. 

Sebaran suara dari total 10.291 terbagi ke 15 tokoh yang memiliki popularitas dan elektabilitas tinggi di masyarakat Betawi. Berikut 15 tokoh Betawi pilihan masyarakat berdasarkan raihan suara dukungan. 
1. H Saiful Rahmat Dasuki 34.3%,
2. KH. Lutfi Hakim, MA 26.1%, 
3. Bahrullah Akbar 9.6%, 
4. Biem T Benyamin 6.4%, 
5. Hasbiallah Ilyas 6.3%, 
6. H Becky Mardani 4.6%, 
7. H. Nachrowi Ramli 3.8%, 
8. Prof H. Dailami Firdaus 3.4%, 
9. Mardani Ali Sera 2.4%, 
10. Rustam Effendi 0.9%, 
11. Eki Pitung 0.7%, 
12. Prof Sylviana murni 0.6%, 
13. H.Oding 0.5%, 
14. Muhammad Ihsan 0.3% dan 
15. Riano P Ahmad 0,2%.

"Ke 15 tokoh Betawi yang namanya disodorkan memiliki potensi yang sama meskipun porsentase ke 15 tokoh Betawi menempatkan H Saiful Rahmat Dasuki pada posisi teratas dengan 34.3% dari kalangan partai dan Posisi Teratas dari keterlibatan tokoh dimasyarakat ditempati KH. Lutfi Hakim 26.1% ujar Zulfikar kepada media ini, Jumat (17/11). 

Dia menjelaskan, 15 tokoh Betawi itu punya latar belakang yang berbeda. Diantara mereka ada yang saat ini aktif di partai politik dan menjadi anggota legislatif, ada juga yang menjabat sebagai senator mewakili daerah pemilihan Jakarta, mantan birokrat dan ada pula yang menjadi tokoh masyarakat dan tokoh agama. 

"Selain Dari kalangan partai dan senator tokoh Betawi berdasarkan keterlibatannya di masyarakat ada KH. Lutfi Hakim yang juga sosok ulama, Prof. Bahrullah Akbar, H. Beky Mardani, Babeh Nachrowi Ramli, Rustam Effendi, Eki pitung, H. Oding, M. Ihsan dan Riano," ujarnya. 

Mat Peci memandang perlunya masyarakat Betawi mengkonsolidasikan kekuatan dan potensi tokoh di atas untuk mewarnai kontestasi Pilkada 2024. Baginya, potensi Betawi sangat besar untuk memimpin Jakarta jika melihat hasil poling. 

"Kombinasi partai dan keaktifan di masyarakat dapat dielaborasi bersama untuk menjadi kekuatan bersama masyarakat Betawi," ujarnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENYONGSONG 24 TAHUN FBR: DARI TUDUHAN NORAK DAN PENUH ANCAMAN, MENUJU PILAR BUDAYA BETAWI

SUARKAUMBETAWI | JAKARTA,- Salam rempug, dua puluh empat tahun sudah Forum Betawi Rempug (FBR) hadir di tengah masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Sebuah perjalanan panjang bagi sebuah organisasi massa yang lahir dari semangat kebudayaan, identitas, dan solidaritas msayarakat Betawi. Meski tak luput dari kritik, kontroversi, bahkan upaya pembubaran, FBR tetap bertahan—terus tumbuh dan meluas hingga ke luar wilayah Jakarta, menyatukan masyarakat Betawi lintas batas dalam barisan kerempugan. Di saat banyak ormas dituding meniru gaya militer atau menampilkan wajah represif, FBR memilih jalur berbeda: jalur budaya dan kedaerahan. Gaya khas lokal Betawi dengan keluguan, kelugasan dan kesederhanaannya, yang sempat dicibir “norak” pada awal kemunculannya, justru menjadi ciri khas yang membedakan FBR dari organisasi lain. Gaya ini pula yang menjadikannya dekat dengan rakyat, bukan dengan kekuasaan. Tidak bisa dipungkiri, perjalanan FBR memang tidak selalu mulus. Ada masa ketika cit...

Premanisme Jalanan Dibasmi, Premanisme Berdasi Dibiarkan?

SUARAKAUMBETAWI | Jakarta, – Upaya aparat keamanan dalam menertibkan premanisme jalanan di berbagai sudut Jakarta mendapat apresiasi publik. Ketertiban memang bagian dari hak dasar warga negara. Pasar yang bersih dari pungli, terminal yang aman dari ancaman geng lokal, dan ruang publik yang bebas dari intimidasi adalah hal mendasar dalam kehidupan kota yang beradab. Namun, ketika aparat dengan sigap menangkap pelaku pungli di pasar, menyisir kawasan rawan, dan menertibkan lapak-lapak liar, muncul satu pertanyaan tajam dari benak masyarakat: mengapa negara terlihat begitu tegas kepada preman kecil di jalanan, namun begitu pelan—bahkan gamang—dalam menghadapi premanisme berdasi yang merampok uang negara secara sistemik? Pertanyaan ini bukan tanpa dasar. Di tengah publikasi besar-besaran mengenai razia preman jalanan, masyarakat justru melihat bayang-bayang lain yang tak kalah menyeramkan: korupsi berjamaah di balik proyek-proyek negara, kartel tambang, permainan anggaran sos...

Komisioner BAZNAS (BAZIS) DKI Difasilitasi Mobil Mewah Pakai Dana Umat

SUARAKAUMBETAWI | Jakarta, - Imam Besar Forum Betawi Rempug (FBR) Kyai Lutfi Hakim turut angkat bicara terkait komisioner BAZNAS (BAZIS) DKI Jakarta diguyur Innova Zenix. “Seharusnya, dana atau cuan pembelian 5 unit Innova Zenix itu dikembalikan ke umat. Karena itu bersumber dari dana umat Islam,” ujar Kyai Lutfi Hakim yang merupakan Imam Besar FBR ini, Kamis (17/7/2025). Dijelaskannya, tidak ada aturan ataupun hak bagi para Komisioner BAZNAS (BAZIS) DKI Jakarta untuk mempergunakan dana umat untuk mendapatkan fasiltas wah, apalagi kepentingan pribadi. “Mestinya dibelikan untuk yang bermanfaat bagi umat, misalnya membeli ambulance, membiayai fasilitas kesehatan atau pendidikan dan lain - lain, tidak untuk fasilitas komisioner,” tegasnya. Dikabarkan, lima komisioner BAZNAS (BAZIS) DKI Jakarta sedang dilanda isu tidak sedap, yakni dugaan skandal gratifikasi berupa lima unit Toyota Innova Zenix. Hal ini pun menjadi perbincangan hangat publik, tokoh, aktivis dan penggiat Ibu Ko...