Langsung ke konten utama

Ketua Umum FBR Diganjar Penghargaan atas Dedikasi Budaya

SUARAKAUMBETAWI | JAKARTA, - Ketua Umum Forum Betawi Rempug (FBR), KH Lutfi Hakim, dinilai konsisten dalam melestarikan budaya Betawi dan mendorong pembangunan Jakarta yang berkelanjutan. Atas kiprahnya tersebut, Lutfi menerima penghargaan dari Forum Pemuda Peduli Jakarta (FPPJ).

Penghargaan diserahkan dalam diskusi publik bertajuk "Membangun Ekosistem ASN Berkualitas di Pemprov DKI Jakarta", yang digelar di Hotel Cemara, Jakarta Pusat, Rabu (11/6/2025). Acara ini turut dihadiri oleh pengamat kebijakan publik Amir Hamzah, Kepala BKD DKI Jakarta Chaidir, dan Juru Bicara Gubernur DKI Jakarta Chiko Hakim.

Ketua Umum FPPJ, Endriyansah, mengatakan bahwa penghargaan diberikan sebagai bentuk apresiasi atas komitmen Kyai Lutfi menjaga nilai-nilai budaya lokal di tengah dinamika modernisasi ibu kota.

“Beliau tidak hanya menjaga warisan budaya Betawi, tetapi juga aktif mendorong Jakarta menjadi kota yang harmonis dan inklusif,” ujar Endriyansah.

Selama memimpin FBR, Kyai Lutfi dinilai tak hanya fokus pada aktivitas kultural, tetapi juga membangun komunikasi lintas kelompok masyarakat, termasuk kalangan pemuda. Ia dikenal terbuka terhadap berbagai isu strategis yang menyangkut pembangunan Jakarta.

“Pandangan beliau kerap menjadi penyeimbang antara kearifan lokal dan kebutuhan Jakarta sebagai kota global,” tambah Endriyansah.

Beberapa tahun terakhir, Kyai Lutfi aktif menggagas ruang-ruang dialog antara pemerintah, masyarakat adat, dan generasi muda. Salah satunya adalah perannya sebagai penasihat Kaukus Muda Betawi, yang mengusung komitmen pelestarian budaya serta penguatan peran masyarakat dalam pembangunan, termasuk dalam proses penyusunan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (DKJ).

Kyai Lutfi juga tercatat sebagai tokoh yang turut mendorong lahirnya Peraturan Daerah tentang Lembaga Adat dan Kebudayaan Betawi. Aturan tersebut memberi dasar hukum bagi pelestarian identitas budaya Betawi di Jakarta.

Di kalangan pemuda lintas organisasi, Kyai Lutfi dikenal sebagai sosok rendah hati, ramah, inklusif, dan terbuka.

“Beliau tidak eksklusif hanya kepada komunitas Betawi. Banyak aktivis muda dari berbagai latar belakang merasa diterima dan dilibatkan dalam forum-forum yang beliau inisiasi,” ujar Ketua Umum Barisan Jakarta (BAJA), Lintang Fishutama, yang turut hadir dalam diskusi.

FPPJ berharap penghargaan ini dapat mendorong lebih banyak tokoh lokal untuk terlibat aktif dalam memperkuat identitas kota, sekaligus menjaga arah pembangunan Jakarta agar tetap ramah budaya dan berkelanjutan.***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENYONGSONG 24 TAHUN FBR: DARI TUDUHAN NORAK DAN PENUH ANCAMAN, MENUJU PILAR BUDAYA BETAWI

SUARKAUMBETAWI | JAKARTA,- Salam rempug, dua puluh empat tahun sudah Forum Betawi Rempug (FBR) hadir di tengah masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Sebuah perjalanan panjang bagi sebuah organisasi massa yang lahir dari semangat kebudayaan, identitas, dan solidaritas msayarakat Betawi. Meski tak luput dari kritik, kontroversi, bahkan upaya pembubaran, FBR tetap bertahan—terus tumbuh dan meluas hingga ke luar wilayah Jakarta, menyatukan masyarakat Betawi lintas batas dalam barisan kerempugan. Di saat banyak ormas dituding meniru gaya militer atau menampilkan wajah represif, FBR memilih jalur berbeda: jalur budaya dan kedaerahan. Gaya khas lokal Betawi dengan keluguan, kelugasan dan kesederhanaannya, yang sempat dicibir “norak” pada awal kemunculannya, justru menjadi ciri khas yang membedakan FBR dari organisasi lain. Gaya ini pula yang menjadikannya dekat dengan rakyat, bukan dengan kekuasaan. Tidak bisa dipungkiri, perjalanan FBR memang tidak selalu mulus. Ada masa ketika cit...

KH Lutfi Hakim Menyambut Baik Pembangunan Tugu Golok Cakung

SUARAKAUMBETAWI | Jakarta, - Golok Cakung berdasarkan SK Gubernur Nomor 91 Tahun 2022 telah ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya. Oleh karena itu, sebagai upaya untuk melestarikan dan mengenalkannya kepada masyarakat, Dinas Kebudayaan Propinsi DKI Jakarta pada Tahun Anggaran 2024 berencana membangun Tugu Golok Cakung yang berlokasi di Jalan Raya Hamengkubuwono IX (dahulu Jalan Raya Bekasi) RT 002/02 Kelurahan Cakung Barat Kecamatan Cakung Jakarta Timur. Lokasi tersebut merupakan hasil rapat pada hari Senin (19/8) di kantor Kecamatan Cakung yang dipimpin oleh Camat Cakung. Turut hadir dalam rapat itu, utusan dari Dinas Kebudayaan Propinsi DKI Jakarta, Sudin Kebudayaan Kotamadya Jakarta Timur, Ketua Umum Forum Betawi Rempug (FBR), Ketua Forkabi Jakarta Timur, Ketua Gardu FBR setempat dan beberapa tokoh Betawi kampung Cakung selaku pemilik, pecinta dan simpatisan golok Cakung. Menurut Kyai Lutfi Hakim, pemilihan lokasi tugu tersebut tidak bisa dilepaskan dari aspek sejarah,...

Premanisme Jalanan Dibasmi, Premanisme Berdasi Dibiarkan?

SUARAKAUMBETAWI | Jakarta, – Upaya aparat keamanan dalam menertibkan premanisme jalanan di berbagai sudut Jakarta mendapat apresiasi publik. Ketertiban memang bagian dari hak dasar warga negara. Pasar yang bersih dari pungli, terminal yang aman dari ancaman geng lokal, dan ruang publik yang bebas dari intimidasi adalah hal mendasar dalam kehidupan kota yang beradab. Namun, ketika aparat dengan sigap menangkap pelaku pungli di pasar, menyisir kawasan rawan, dan menertibkan lapak-lapak liar, muncul satu pertanyaan tajam dari benak masyarakat: mengapa negara terlihat begitu tegas kepada preman kecil di jalanan, namun begitu pelan—bahkan gamang—dalam menghadapi premanisme berdasi yang merampok uang negara secara sistemik? Pertanyaan ini bukan tanpa dasar. Di tengah publikasi besar-besaran mengenai razia preman jalanan, masyarakat justru melihat bayang-bayang lain yang tak kalah menyeramkan: korupsi berjamaah di balik proyek-proyek negara, kartel tambang, permainan anggaran sos...